PHR Buka Program Magang Batch 8: Kuota 80 Peserta untuk Putra-Putri Riau
JAKARTA — PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) kembali membuka Program Magang Kerja PHR Regional 1 Zona Rokan Angkatan 8. Program ini menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa dan lulusan perguruan tinggi, khususnya putra-putri asli Riau, untuk terlibat langsung dalam industri hulu migas dan perjalanan transformasi energi nasional.
Pendaftaran dibuka pada 26 November hingga 2 Desember 2025. Tahun ini, PHR menyiapkan 80 kuota pemagang yang akan ditempatkan di Riau dan Jakarta. Peserta berasal dari lulusan S1, D4, dan D3 dengan syarat Indeks Prestasi Kumulatif minimal 3,00 dan perguruan tinggi berakreditasi minimal B. Penempatan di Riau diperuntukkan bagi peserta yang lahir, berdomisili, atau berkuliah di provinsi tersebut. Sementara penempatan Jakarta terbuka untuk peserta dari seluruh Indonesia.
“Energi masa depan Indonesia tidak hanya bersumber dari minyak dan gas, tetapi juga dari semangat, kreativitas, dan inovasi generasi muda. Batch 8 ini diharapkan menjadi gelombang baru pembawa semangat perubahan,” ujar Vice President Human Capital PHR Regional 1 Sumatra, Sanon R.A. Sitanggang.
Seleksi peserta berlangsung pada 3–5 Desember 2025, meliputi administrasi, Tes Potensi Akademik daring, wawancara, hingga finalisasi sebelum jadwal pemeriksaan kesehatan pada 7 Januari 2026. Peserta yang lulus akan mengikuti onboarding dan orientasi sebelum program resmi dimulai pada 20 Februari 2026 dan penugasan ke mentor pada 23 Februari 2026. Selama enam bulan magang, peserta akan terlibat dalam fungsi strategis seperti teknik produksi, geologi, HSE, keuangan, komunikasi, hingga digitalisasi operasional migas. Pemagang juga memperoleh uang saku, BPJS Kesehatan, BPJS Ketenagakerjaan, dan sertifikat.
Sejak diluncurkan pada 2022, program magang PHR telah melibatkan 733 peserta dari berbagai perguruan tinggi dan jurusan, mulai dari teknik, hukum, komunikasi, kesehatan, hingga desain. Banyak alumni program yang terserap bekerja di industri migas maupun sektor lain, melanjutkan studi, atau berwirausaha.
PHR menegaskan komitmennya menciptakan talent pipeline yang kuat dan mendukung pengembangan sumber daya manusia nasional. Program ini dirancang transparan dan berbasis kompetensi, dengan pembimbingan langsung dari profesional PHR dan keterlibatan dalam proyek aktual di lapangan.(DI)










Tulis Komentar