Wakil Wali Kota Pekanbaru Tekankan Peran Mahasiswa sebagai Calon Pemimpin Masa Depan

PEKANBARU — Wakil Wali Kota Pekanbaru, H. Markarius Anwar ST M.Arch, menyebut mahasiswa sebagai barisan calon pemimpin yang kelak menentukan arah perubahan kota dan bangsa. Pesan itu ia sampaikan dalam seminar kepemimpinan yang dirangkai dengan pelantikan pengurus Ikatan Mahasiswa Minang Kampar (IMAMIKA) Kabinet Gonjong Batuah periode 2025–2026. Acara berlangsung di Aula Lantai 3 Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kota Pekanbaru, Sabtu pagi, 22 November 2025.

Dalam sambutan pembuka, Markarius menekankan pentingnya organisasi mahasiswa sebagai ruang pembentukan karakter dan kemampuan manajerial. Menurutnya, kampus tidak hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga laboratorium kepemimpinan. “Mahasiswa adalah calon pemimpin masa depan, dan peran aktif seperti ini menjadi modal penting dalam membangun masyarakat yang lebih maju dan berdaya saing,” ucapnya di hadapan peserta.

Ia menambahkan, pemerintah kota memandang positif geliat mahasiswa yang terus mengembangkan kapasitas diri melalui kegiatan kolektif. Semangat itu, kata dia, dapat menjadi katalis lahirnya generasi yang kritis, adaptif, dan peka terhadap persoalan publik. Pemerintah, lanjutnya, berkepentingan memastikan ruang aktualisasi itu tetap terbuka.

Pelantikan pengurus IMAMIKA Kabinet Gonjong Batuah 2025–2026 menjadi titik awal bagi struktur organisasi baru yang diharapkan lebih progresif. Prosesi berlangsung khidmat dengan pembacaan ikrar dan penyerahan mandat kepemimpinan. Sejumlah mahasiswa hadir sebagai perwakilan kampus, sementara unsur pemerintah daerah turut menyaksikan jalannya agenda.

Markarius menyampaikan harapan agar IMAMIKA tumbuh sebagai organisasi yang solid dan memiliki gagasan. Ia menekankan pentingnya inovasi dan integritas sebagai fondasi kerja kolektif mahasiswa. “Semoga IMAMIKA dapat menjadi organisasi yang solid, inovatif, dan berintegritas tinggi,” katanya.

Dalam sesi diskusi setelah pelantikan, peserta seminar membahas tema kepemimpinan adaptif di era persaingan global. Topik itu menggarisbawahi relevansi pernyataan Wakil Wali Kota mengenai daya saing dan kontribusi mahasiswa terhadap pembangunan sosial. Beberapa peserta menilai organisasi mahasiswa dapat menjadi sarana membangun jejaring dan kemampuan kolaborasi lintas sektor.

Acara ditutup dengan sesi foto bersama dan rencana kerja awal pengurus baru. Meski berlangsung pada akhir pekan, seminar dan pelantikan itu dihadiri secara antusias. Bagi pemerintah kota, momentum tersebut menjadi penegasan bahwa ruang pembinaan kepemimpinan masih hidup di kalangan muda. Bagi mahasiswa, agenda itu menjadi pengingat bahwa masa depan menuntut kesiapan, bukan sekadar wacana.(DI)

TERKAIT