Kematian Perempuan Muda di Meranti Penuh Kejanggalan, Polisi Minta Bantuan Forensik Polda Riau
MERANTI – Malam di Desa Tenan, Kecamatan Tebing Tinggi Barat, Kabupaten Kepulauan Meranti, berubah mencekam pada Rabu, 19 November 2025. Sekitar pukul 22.30 WIB, Sri Mulyana (26) ditemukan tak bernyawa di dapur rumahnya di Jalan Utama RT 001 RW 002. Penemuan itu mengagetkan suaminya, Arifin (29), yang baru pulang bekerja sebagai buruh harian.
Menurut keterangan polisi, Arifin berlari panik ke rumah tetangganya, Kholil (53), sambil meminta pertolongan. Kholil kemudian mengikuti Arifin dan mendapati Sri dalam keadaan meninggal. Tubuh perempuan muda itu tergantung dengan ikatan di leher, menghadap ke pintu belakang dapur.
Unit Identifikasi Polsek Tebing Tinggi Barat tiba tak lama setelah laporan diterima. Garis polisi dipasang, dan olah tempat kejadian perkara dilakukan hingga larut malam. Namun ketika petugas tiba, tubuh Sri sudah dipindahkan ke atas kasur, sementara tali yang diduga digunakan untuk menggantung ditemukan dalam kondisi terputus.
Kapolsek Tebing Tinggi Barat, Iptu Iskandar, membenarkan adanya temuan tersebut. Ia menjelaskan bahwa pemeriksaan awal dokter menunjukkan sejumlah tanda tak lazim jika dikaitkan dengan kasus bunuh diri.
“Pada tubuh korban ditemukan bekas jerat di leher dan lebam pada bagian punggung. Beberapa ciri umum pada korban gantung diri tidak terlihat,” ujar Iskandar. Ia menyebut tidak adanya bintik perdarahan di mata, tidak ditemukannya cairan dari kemaluan, serta posisi lidah dan air liur yang tidak sesuai pola umum kematian akibat gantung diri.
Temuan ini membuat polisi berhati-hati dalam menarik kesimpulan. “Kejanggalan tersebut mengindikasikan perlunya pendalaman lebih lanjut,” kata Iskandar.
Arifin, suami korban, saat ini menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres Kepulauan Meranti untuk memberikan keterangan lanjutan. Polisi menegaskan bahwa hasil visum maupun kesimpulan sementara penyidik belum dapat dibuka ke publik.
Jenazah Sri telah dibawa ke kamar mayat RSUD Kepulauan Meranti. Untuk memastikan penyebab kematian, Polres Kepulauan Meranti berkoordinasi dengan Tim Forensik Polda Riau, yang dijadwalkan tiba pada Jumat, 21 November 2025.
“Penyebab pasti kematian belum dapat ditentukan. Kami menunggu hasil otopsi dari Tim Forensik Polda Riau. Sementara itu, barang bukti telah diamankan dan pemeriksaan saksi masih berlangsung,” ujar Iptu Iskandar.
Kematian tragis ini tidak hanya meninggalkan duka bagi keluarga, tapi juga menyisakan misteri yang membayangi warga Desa Tenan. Malam itu, keheningan desa terasa lebih pekat dari biasanya.(AL)










Tulis Komentar